Pengertian Iman, Islam dan Ihsan Lengkap
Iman, Islam, dan ihsan mempunyai keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Namun penting untuk diktehaui bahwasanya masing-masing mempunyai makna yang berbeda-beda. Iman mempunyai makna sederhana yaitu kepercayaan atau keyakinan. Islam memiliki makna keselamatan, kedamaian, dan keselamatan diri. Sedangkan ihsan sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai kebajikan.
Dalam pembahasan kali ini kami akan mengupas satu persatu pengertian dari iman, islam dan ihsan, silahkan teman-teman simak baik- baik.
Bagian pertama kami akan menjelaskan mengenai iman terlebih dahulu, lalu kemudian beralih ke pembahasan yang lainnya.
Pengertian Iman
Iman menurut bahasa adalah percaya, sedangkan menurut istilah adalah mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati, dan mengerjakan dengan segenap anggota badan. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa orang yang sudah menyatakan beriman haruslah menyatu padukan antara ucapan, sikap, dan perilaku anggota badan untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan tuntutan iman.
Unsur-Unsur Iman
Unsur-unsur iman meliputi tiga pekara, yaitu:
- Ucapan,
- Kemantapan hati,
- Serta pembuktian dengan perbuatan.
Unsur-unsur iman diatas, sebagaimana terdapat pada defenisi berikut ini:
Artinya,
“Iman itu diucapkan dengan lisan, dimantapkan dengan hati, dan dikerjakan dengan anggota badan”.
Seseorang yang telah mengaku beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya harus mengucapkan dengan lisan kalimat syahadat. Yaitu kalimat persaksian bahwanya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Hal-Hal yang Wajib Diimani
Dasar pokok atau kerangka utama yang wajib diimani dalam islam ada enam perkara, sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut.
“ Iman adalah percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk. (H.R. Muslim)”
Dengan demikian, keenam rukun iman dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Beriman kepada Allah SWT berarti keyakini adanya Allah SWT, semua sifat keagungan-Nya, menjalankan perintah dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.
- Beriman kepada malaikat berarti meyakini adanya malaikat Allah SWT dan tugas-tugas yang diamanahkan kepadanya, dalam islam dikenal 10 malaikat yang harus kita ketahui, ke 10 malikat itu adalah:
- Jibril, adalah malaikat yang bertugas untuk menyampaikan wahyu;
- Mikail adalam malaikat Allah yang bertugas untuk membagi rezeki serta menurunkan hujan ke permukaan bumi ini.
- Israfil, adalah malaikat Allah yang bertugas meniup terompet sangkakala sebagai pertanda hari kiamat di akhir zaman nanti.
- Izrail, adalah malaikat Allah yang diberikan tugas untuk mencabut nyawa setiap ciptaan Allah.
- Munkar adalah malaikat Allah yang diamanahkan untuk memberikan pertanyaan kepada manusia di alam kubur.
- Nakir adalah malaikat Allah yang diamanahkan untuk memberikan pertanyaan kepada manusia di alam kubur.
- Rakib adalah malaikat yang bertugas mencatat amal baik manusia selama hidup di dunia.
- Atid adalah malaikat yang bertugas untuk mencatat amal buruk yang dikerjakan oleh manusia selama hidup di dunia ini.
- Malik adalah malaikat yang ditugaskan untuk menjaga pintu neraka.
- Ridwan adalah malaikat yang diberikan tugas untuk menjaga pintu surga Allah SWT.
- Beriman kepada kitab berarti meyakini bahwa Allah SWT menurunkan kita suci sebagai pedoman hidup manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia. Keimanan terhadap kitab suci dibuktikan dengan mengamalkan dan kesediaan untuk menerapkan dan mengaplikasikan ajaran kitab suci tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, kita suci tersebut dijadika sebagai tali pegangan dalam hidup.
- Beriman kepada para nabi atau rasul Allah berarti meyakini bahwa Allah SWT telah memilih sebagian hamba-Nya untuk dijadikan utusan-Nya. Nabi atau rasul yang dikirim oleh Allah SWT bertugas untuk memberikan bimbingan kepada umat manusia agar hidupnya berada pada jalan yang benar dan diridhai oleh Allah SWT.
- Beriman kepada hari akhir (termasuk percaya akan keberadaan surga, neraka, hisab, dan mizan) berarti meyakini akan datangnya hari tersebut. Keyakinan tersebut dibuktikan dengan amalan yang baik sebagai bekal dalam menyambut hari pembalasan tersebut.
- Beriman kepada takdir (qada dan qadar) berarti meyakini bahwa apa yang terjadi di dunia ini terjadi menurut kuasa dan kehendak Allah SWT. Hukum Allah SWT yang berlaku di dunia ini mengandung hubungan sebab akibat. Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Oleh sebab itu, manusia diwajibkan untuk berusaha dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT ketika dalam keadaan senang maupun susah, baik saat diberikan nikmat ataupun musibah.
Manfaat Menjadi orang yang Beriman
Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dengan menjadi orang yang beriman, dalam artian iman yang tidak hanya terbatas di ucapan saja, tetapi iman yang tercermin nyata dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya adalah:
- Memperoleh petunjuk hidup yang benar, yakni islam;
- Mendapatkan ridha Allah SWT karena mengikuti jalan yang benar sesuai dengan petunjuk-Nya;
- Mencapai ketentraman hidup di dunia dan akhirat karena memiliki pegangan hidup yang diyakini kebenarannya.
- Lebih berani dalam menghadapi masalah hidup karena yakin bahwa semua yang terjadi di dunia dan kehidupan ini sebagai ujian dari Allah SWT.
- Memperoleh kenikmatan di surga-Nya Allah dan selamat dan siksa neraka di akhirat kelak.
Pengertian Islam
Menurut bahasa, kata islam berasa dari kata “Aslama, yuslimu, islaamun” yang memiliki beberapa arti serupa, yaitu keselamatan, kedamaian, dan penyerahan diri hanya kepada Allah SWT.
Sedangkan pengertian islam telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya sebagai berikut:
Artinya:
Islam ialah apabila engkau bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, engkau menegakkan shalat, engkau membayar zakat, engkau puasa ramadhan, dan engkau menuaikan ibadah haji, jika engkau mampu dalam perjalannnya. (H.R. Bukhari Muslim).
Dari hadis diatas, dapat dipahami bahwa seseoang dikatakan islam apabila mau menjalankan lima perkara, yaitu:
- percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.
- Menegakkan shalat (utamanya shalat 5 waktu).
- Membayar zakat (apabila memenuhi persyaratannya).
- Melaksanakan puasa wajib pada bulan ramadhan serta,
- Melaksankan ibadah haji (jika mampu).
Kelima perkara diatas disebut sebagai pokok-pokok ibadah atau rukun Islam. Orang yang mengaku beragam islam, tetapi tidak mau melaksanakan kelima perkara tersebut (khususnya syahadat, shalat, dan puasa) maka semua pengakuan tersebut sia-sia belaka dan tidak ada gunanya.
Kewajiban membayar zakat dan melaksanakan ibadah haji berlaku bagi orang-orang yang memenuhi persyaratannya. Orang yang tidak mampu membayar zakat, justru mendapat hak untuk menerima. Orang yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji dapat menggantinya dengan melaksanakan shalat Jumat satu minggu sekali. Rasullah SAW mengatakan bahwa shalat jumat merupakan kesempatan haji bagi mereka yang belum mampu dan sempat melaksanakannya.
Manfaat Menjadi Orang Islam
Islam diturunkan Allah SWT sebagai bimbingan atau petunjuk hidup bagi manusia agar hidupnya mendapat ridha dari Allah SWT dan selamat di dunia dan akhirat. Allah SWT mengutus para rasul untuk mengajarkan dan mengajak manusia untuk memahami petunjuk Allah SWT melalui wahyu-Nya, sebagaimana firman Allah:
Artinya:
Kemudian, jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam) maka katakanlah,” aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada oang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi,” apakah kamu (mau) masuk Islam.” Jika mereka masuk islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S. Ali Imran:20)
Dari ayat diatas, dapat diambil pengertian bahwa manfaat menjadi orang Islam, antara lain:
- Mendapat petunjuk hidup yang benar dan mencari ridha Allah SWT.
- Kembali ke fitrahnya, yaitu sebagai hamba yang menyembah hanya kepada Allah SWT.
- Mencari kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
Pengertian Ihsan
Kata ihsan menurut bahasa berasal dari kata “ahsana, yuhsinu, ihsaanan” yang berarti berbuat baik atau kebaikan. Pengertian ihsan menurut istilah telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabda beliau:
Artinya:
Ihsan ialah menyembah Allah seakan-akan kamu melihat Allah, jika tidak demikian, sesungguhnya Allah melihat kamu. (H.R. Bukhari).
Dari hadis diatas, dapat dipahami bahwa ihsan ialah menyembah Allah SWT dengan sepenuh hati atau khusyuk. Sikap khusyuk ialah hati yang bersih dan sikap badan yang tunduk. Seseoang yang melakukan shalat dengan khusyuk seakan-akan hanya Allah SWT yang ada dihadapannya.
Ihsan dapat dibagi menjadi dua, yaitu ihsan kepada Allah SWT dan ihsan kepada sesama manusia. Ihsan kepada Allah telah dijelaskan oleh Rasulullah diatas, sedangkan ihsan kepada sesama manusia ialah berusaha untuk berlaku sebaik mungkin terhadap sesama manusia.
Kriteria Ihsan
Ihsan kepada Allah SWT berarti selalu meningkatkan amalan saleh dan berbuat lebih baik dari pada sebelumnya sehingga imannya makin kuat. Adapun ihsan kepada sesama manusia ialah berbuat lebih baik untuk keadilan. Contoh perbuatan ihsan kepada sesama manusia adalah:
“seorang majikan memberikan upah kepada pegawainya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Pembayaran seperti ini yang semestinya dilakukan, tetapi majikan tidak hanya memberikan upah semestinya. Namun, majika memberikan pula sejumlah uang untuk pengobatan pegawainya yang sedang sakit. Pemberian inilah yang dimaksud dengan ihsan kepada sesama manusia.”
Jelas kiranya bahwa perbuatan ihsan berarti berusaha untuk meningkatkan amal baik seseorang melebihi sebelumnya. Peningkatan amal baik itu meliputi amal baik seseorang melebihi sebelumnya. Peningkatan amal baik itu meliputi hubungan dengan Allah sebagai sang pencipta dan sesama manusia.
Manfaat Berlaku Ihsan
Pada hakikatnya manusia yang telah berbuat baik kepada yang lain berarti telah berbuat baik untuk dirinya sendiri. Orang yang berbuat baik karena Allah SWT akan memperoleh padahal dan ridha-Nya. Orang yang telah diridhai oleg Allah berarti orang tersebut menjadi pribadi yang beruntung karena Allah akan selalu membimbingnya menuju dan menapaki jalan yang benar. Dengan demikian, orang yang berbuat baik akan diperlakukan baik pula oleh orang lain, sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya:
Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri . . . (Q.S. Al-Isra: 7).
Secara garis besar manfaat berlaku ihsan adalah sebagai berikut:
- Merasakan kepuasan batin, sesuai dengan fitrahnya;
- Memperoleh pahala dari Allah SWT sesuai dengan tingkat kebaiknnya.
- Memperoleh kebaikan dari orang lain karena setiap manusia mempunyai hasrat untuk membalas kebaikan orang lain;
- Terwujudnya suasana kehidupan yang rukun dan damai, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Sekianlah informasi seputar pengertian iman, islam dan ihsan. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua. Terima kasih.
Sumber:
Drs. T. Ibrahim, Drs. H. Darsono, 2002, Membangun Akidah Akhlak, Solo: Tiga Serangkai
Comments
Post a Comment